Perkembangan Teknologi Energi Angin di Belanda
Jenis elemen: angin.
Kalau
bicara soal kincir angin pastinya kita akan teringat oleh Belanda. Kincir angin
merupakan warisan budaya Belanda yang mempesona, sehingga manjadi ikon negara Belanda dengan
sebutan negri kincir angin. Belanda atau Nederland adalah sebuah negara monarki konstitusional
yang terletak di Eropa Barat laut. Secara geografis Belanda merupakan negara
yang permukaan tanahnya sangat
rendah, dengan kira-kira 20
(Dua puluh) persen
wilayahnya, dan 21 (dua puluh)
satu persen populasinya berada di bawah permukaan
laut dan 50 (lima puluh ) persen tanahnya
kurang dari satu meter di atas permukaan laut.
Sebagai negara
yang sebagian besar wilayah daratannya lebih rendah dari permukaan laut,
Belanda memang rawan banjir, Itu sebabnya, selain membangun bendungan-bendungan
skala besar, Belanda
juga memanfaatkan kincir angin untuk mengatur aliran air. Awalnya kincir
angin yang di kembangkan di belanda pada abat 13 (tiga belas) hanya digunakan untuk
mengatasi maslah banjir yakni mendorong air kelautan agar
terbentuk daratan baru yang lebih luas atau
polder.
Seiring dengan perkembangan teknologi, sekitar abat ke - 17 kincir angin juga digunakan sebagai
sarana pembantu di bidang pertanian dan industri, seperti memproduksi kertas,
mengasah kayu, mengeluarkan minyak dari biji, dan menggiling gandum.
Saat
ini kincir angin modern atau turbin angin dimanfaatkan
oleh Belanda sebagai alat pembangkit energi listrik. Perkembangan kincir
angin/turbin yang dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit listrik awalnya
dikembangkan di Desa Kamperduin
oleh Chris Westra, pada awal
tahun 1970-an, karena didaerah ini memiliki
energi angin yang cukup untuk memasok listrik bagi
sekitar dua puluh tujuh ribu rumah
tangga di wilayah sekitar Kamperduin.
http://www.listrikindonesia.com/pemanfaatan_energi_angin_di_belanda_belum_optimal_123.htm
Selain wilayah sekitar Kamperduin wilayah yang memiliki taman angin adalah Zeewolde, Belanda. Eemmeerdijk Wind Park, merupakan taman angin yang memiliki 18 kincir angin/turbin dengan dua buah baling baling.
Selainturbin
angin yang dibangun di darat, Belanda juga membangun turbin angin penghasil listrik di laut
(offshore wind power). Seperti turbin angin yang berada di Desa
Kinderdijk yang berkapasitas satu megawatt (MW) dengan investasi sekitar 272
juta dolar Amerika oleh Royal Shell Belanda dan Nuon. Tahun 2008 di lepas
pantai IJmuiden perusahaan energi Econcern dan Eneco membangun lagi turbin
angin dengan total investasi senilai 522 juta dolar Amerika. Sebelum resmi dibuka Diperkirakan
listrik yang dihasilkan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan 125.000 rumah
tangga. Kapasitas energi listrik yang di hasilkan dari satu kincir angin dengan
baling-baling berdiameter 127 meter di Belanda yang berada di
offshore, diperkirakan mampu menghasilkan listrik sekitar 6MW.
pembangunan ladang angin Q7 ,yang akan menampilkan Vestas V - 80-2 teknologi megawatt , adalah 120 MW taman angin lepas pantai , sedang dibangun sekitar 23 kilometer lepas pantai dari Ijmuiden , di blok Q7 Belanda Continental Shelf . Sumber : Courtesy Vestas Wind Systems A / S,
Putri Amalia Wind Farm (Prinses Amaliawindpark) sebelum pembukaan resmi dikenal dengan Q7 wind farm. http://en.wikipedia.org/wiki/Princess_Amalia_Wind_Farm
Dalam
upaya mengurangi emisi gas buang, ke depan energi angin merupakan salah satu
energi alternatif yang berupaya dikembangkan oleh negara-negara maju termasuk
Belanda. Angin merupakan sumber energi yang relatif bersih dan ramah lingkungan
karena tidak menghasilkan karbon dioksida (CO2) atau gas-gas lain yang berperan
dalam pemanasan global. Sekitar 194.400 MW energi listrik telah dihasilkan oleh
kincir anging diseluruh dunia.
Angin juga tidak menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan ataupun
manusia.
http://en.wikipedia.org/wiki/Princess_Amalia_Wind_Farm
http://www.listrikindonesia.com/pemanfaatan_energi_angin_di_belanda_belum_optimal_123.htm
Komentar
Posting Komentar